Monday, February 18, 2013

Starving for Beauty 5


"Whenever I look at me, all I see are things I'd like to change."
Alyson Noel, Everlasting

My eyes are starving for beauty...
Edelweis, Bromo National Park, East Java, Indonesia

Starving for Beauty 4


My eyes are starving for beauty...

Tuhan dengan segala kemampuan hebat-Nya telah menciptakan bumi beserta isinya dengan begittu cantik dan sempurna. Air terjun Madakaripura sebagai suatu bukti kekuasaan Tuhan telah mampu menyentuh area tidak biasa dalam bayangan imajinasi setiap manusia. Untuk mencapainya harus melalui jalan setapak yang cukup berat, namun apalah artinya itu apabila kita bisa melihat air terjun dari surga?

Konon, air terjun Madakaripura adalah tempat pertapaan Patih Gajah Mada. Sebuah cerita yang menunjukkan selera seorang Maha Patih Gajah Mada sungguh luar biasa.


Madakaripura Waterfall, Probolinggo, East java, Indonesia
(photos: Ari Wijaya)


Saturday, February 16, 2013

Starving for Beauty 3


My eyes are starving for beauty...

Gunung Bromo yang dalam bahasa Sansekerta berarti dewa yang utama, tidak akan pernah berhenti memesona dengan selalu memberikan keindahan panoramanya. Serasa mata tak ingin berhenti menelanjangi setiap lekuk lautan pasir dalam langkah perjalanan menuju kawah Tengger. Lautan pasir yang sangat luas dengan segudang cerita tanpa perlu logika. Cukup membuka mata dan selamat menikmatinya.

Konon, Tengger berasal dari nama sepasang suami istri Roro Anteng dan Joko Seger dimana mereka bertaruh mengorbankan anak bungsunya sebagai persembahan kepada dewa. Hati nurani orang tua mana yang tega, namun hingga pada akhirnya dewa murka. Langit tiba-tiba gelap, terdengar suara-suara ghaib disertai munculnya kilatan-kilatan yang menyambar anak bungsu Roro Anteng dan Joko Seger dan memassukkannya ke dalam kawah. Semenjak saat itu, masyarakat Tengger melakukan upacara adat Kasada untuk memperingati hari dimana telah dilakukan sebuah pengorbanan besar. Dengan membawa ongkek-ongkek yaitu sesaji  seperti buah-buahan, hasil bercocok tanam dan ternak yang dibawa dari kaki Bromo menuju kawah Tengger yang kemudian dilemparkan kedalam kawah sebagai simbol pengorbana dan sebagai tanda terima kasih kepada Tuhan atas rezeki melimpah telah dikaruniakan.
Sesuatu yang terkadang kita lupa untuk selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas apa yang sudah diberikan kepada kita.

Hal menarik yang tidak akan luput dari pandangan mata, masyarakat suku Tengger selalu menggunakan sarung sebagai suatu bentuk identitas dalam budaya tanpa batas.








Kawah Tengger, Bromo National Park, East Java, Indonesia
(Photos: Ari Wijaya)

Monday, February 11, 2013

Starving for Beauty 2


My eyes are starving for beauty...
Sebuah kesempatan yang luar biasa dapat melihat betapa indahnya Taman Nasional Bromo. Keindahan yang tidak akan ditemui di tempat manapun. Merasakan dinginnya udara dini hari yang menusuk tulang hingga kemudian bergantikan hangatnya siraman cahaya mentari pagi. Goresan langit jingga di atas gugusan Gunung Bromo, Batok dan Semeru yang diselimuti awan tebal, tidakkah kamu merasa berada di nirwana? Dan bagaimana mungkin kalian merasa sedih di tempat seindah ini?

There are no pictures could describe the beauty of Mt Bromo other than we see it for ourself.




Bromo National Park, East Java, Indonesia
(Photos: Ari Wijaya)

Starving for Beauty 1


Birunya langit di Gunung Pananjakan, bagian kecil dari indahnya Gunung Bromo.
Bagaimana bisa kamu tidak merasa haru ditempat sebiru ini?

My eyes are starving for beauty...



Bromo National Park, East Java, Indonesia
(Photos: Ari Wijaya)