Wednesday, December 21, 2022

Indonesia Development Forum 2022: Industri Halal untuk Ekonomi Berkelanjutan


Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, dalam IDF 2022 sesi Pemerintah Mendengar. Dok. diambil dari Youtube Bappenas RI.

Industrialisasi yang diperkuat dengan inovasi dan teknologi menjadi kunci penting meraih pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dukungan kuat pemerintah untuk kemajuan ekosistem aktivitas industri salah satunya diwujudkan dalam Indonesia Development Forum (IDF) 2022. Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, menegaskan komitmen industrialisasi pemerintah melalui IDF 2022 untuk melakukan transformasi ekonomi mewujudkan Visi Indonesia 2045.

IDF 2022 mengusung tema “The 2045 Development Agenda: New Industrialization Paradigm for Indonesia’s Economic Transformation” yang diharapkan dapat mendorong gagasan baru strategi industrialisasi dan transformasi ekonomi, terutama untuk menciptakan nilai tambah produksi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta merespons dinamika perkembangan global dan digitalisasi.

“IDF merupakan wahana kolaborasi lintas pemangku kepentingan untuk memperoleh solusi dan ide baru pembangunan,” ungkap Menteri Suharso. IDF 2022 membahas strategi agar Indonesia mampu mengatasi middle-income trap dan beralih ke high-income country. Untuk mencapai tujuan tersebut, industrialisasi dengan paradigma baru dicapai dengan adaptasi permintaan pasar terhadap tren baru.

“Industrialisasi ke depan harus menjawab kebutuhan lifestyle baru yang sustainable, smart, and functional. Konsumen-konsumen kita semakin pandai, semakin smart, maunya affordable dan canggih. Dengan demikian, juga model-model bisnis akan berubah, permintaan tenaga kerja berubah, dan demikian juga cara pembiayaan berubah,” ujar Menteri Suharso.

Bicara mengenai kebutuhan gaya hidup baru, saat ini permintaan pasar global terhadap produk halal meningkat secara signifikan bersamaan dengan preferensi konsumen terhadap gaya hidup sehat dan halal. Indonesia memiliki peluang besar untuk bisa menjadi pemimpin di sektor industri produk halal.

Direktur Industri Produk Halal KNEKS, Afdhal Aliasar, dalam IDF 2022 Special Session KNEKS. Dok. diambil dari Youtube Bappenas RI.

Memiliki populasi muslim terbesar di dunia sebanyak 237,56 juta orang di 2022, menjadikan Indonesia sebagai rumah bagi pasar domestik ekonomi halal terbesar di dunia. Sementara itu, Direktur Industri Produk Halal Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Afdhal Aliasar, dalam IDF 2022: Special Session KNEKS, menjelaskan peranan ekonomi syariah di Indonesia menunjukkan kemajuan yang pesat. Tak hanya konsumsi produk halal, tapi juga peranan inovasi ekonomi syariah mulai dari sektor makanan, fesyen, kosmetik, farmasi, pariwisata, perbankan, dan media rekreasi. Semua sektor yang dijelaskan tersebut merupakan sektor yang jadi bahan penilaian indikator ekonomi syariah level global.

Laporan Pasar Halal Indonesia 2021/2022 mencatat belanja domestik lintas produk dan jasa ekonomi halal pada 2020 sebesar US$184 miliar dan diprediksi dapat mencapai US$281,6 miliar di 2025. Dari sisi global, berdasarkan The State of Islamic Global Economy Report 2021, belanja konsumen muslim untuk produk gaya hidup (makanan, fasyen, perjalanan, media/rekreasi, dan farmasi/kosmetika) pada 2020 tercatat senilai US$1.9 triliun. Besarnya potensi pasar ekonomi halal membuka peluang untuk mendorong pertumbuhan produksi dan menjadi pemain kunci dalam industri halal global.

Industri mode muslim Indonesia diminati pasar global, koleksi Dian Pelangi dalam Indonesia Fashion Week. Dok. pribadi.

Peringkat Indonesia dalam Global Islamic Economy Indicator Dinar Standard naik dari posisi 10 di 2018 menjadi 4 di 2020 dan berhasil dipertahankan pada posisi yang sama pada 2022 setelah Malaysia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab yang menempati peringkat tiga besar. Industri halal tidak hanya memberikan perlindungan kepada konsumen muslim, tetapi nilai inklusifnya juga dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat. Hal tersebut membawa Indonesia menjadi negara industrialisasi berkembang dan berkelanjutan yang juga memberikan kemaslahatan untuk masyarakat.

“Dengan cara indonesia menjadi Muslim Center of Excellence, riset dan produksi untuk produk halalnya akan dilakukan di Indonesia. Harapannya dengan cara seperti itu, fondasi perekonomian industri halal Indonesia bisa secara bertahap akan naik menjadi bagian dari industri yang lebih besar,” ungkap Afdhal.

Pemerintah melalui KNEKS telah menyusun 13 program prioritas termasuk untuk pengembangan industri produk halal. Di antaranya berupa kodifikasi produk halal, penyusunan masterplan industri produk halal, dan pembentukan task force percepatan implementasi sertifikasi halal usaha mikro dan kecil, serta riset dan inovasi produk halal berbasis teknologi.

Gambar bebas hak cipta. Dok. Pexels.com

Tren gaya hidup halal dan sehat pada era digital telah mengubah perilaku konsumen terhadap informasi produk halal yang bisa diakses melalui inovasi halal traceability. Sekarang, konsumen dapat mengetahui lebih detail informasi mengenai produk halal yang dikonsumsi. “Halal traceability memberikan rasa aman, nyaman, dan meningkatkan kepercayaan konsumen atas produk yang dihasilkan. Disamping juga membuat proses sertifikasi halal menjadi jauh lebih mudah dan efisien, berkembangnya kemajuan teknologi digital dan tuntutan gaya hidup sehat masyarakat dalam memilih produk yang baik, sehat, dan berkualitas, serta halal dapat dijawab oleh produsen pelaku usaha dengan menerapkan prinsip ketelusuran halal dari produk asalnya”, ungkap Afdhal.

Pelaku usaha diharapkan tidak lagi memandang halal sebagai suatu kewajiban sertifikasi belaka. Namun, memandang halal sebagai reputasi bisnis dan komitmen untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang mayoritas adalah muslim. Dengan segala potensi yang ada serta strategi memadai yang ditempuh pemerintah dalam mengembangkan industri halal, Afdhal pun meyakini visi Indonesia menjadi pusat produsen halal dunia di tahun 2024 bisa tercapai.

“Mari bangun industri halal Indonesia yang tepercaya dengan ketelusuran yang handal dalam menjadikan Indonesia sebagai Pusat Produsen dan Industri Halal Dunia. Ini satu hal yang sangat achievable. Yang kita butuhkan sekarang adalah kita harus bergerak, kita harus berbuat action di lapangan. Ini yang kita harus laksanakan ke depan,” pungkasnya.

IDF 2022 juga menjadi momentum peluncuran inisiatif Rencana Induk Pengembangan Industri Digital Indonesia 2023-2045 dan Peta Jalan Pengembangan Ekosistem Industri Kedirgantaraan 2022-2045, serta penandatanganan Joint Commitment antara PT Dirgantara Indonesia dengan Institut Teknologi Bandung dalam membangun Pusat Kompetensi di Bidang Rancang Bangun Pesawat.

Gambar bebas hak cipta. Dok. Pexels.com

Dunia baru saja dihadang pandemi yang penuh ketidakpastian. Namun, Indonesia tetap harus melangkah maju dan kuat menggenggam tujuan. Masyarakat Indonesia harus sejahtera dan dilindungi. Berbagai dinamika tantangan pembangunan harus diantisipasi dan direspons secara tepat. Pembangunan industrialisasi tidak boleh terhenti.


Referensi: Youtube Bappenas RI
Acara Puncak Indonesia Development Forum 2022: Pemerintah Mendengar
Acara Puncak Indonesia Development Forum 2022: Special Session KNEKS
#Bappenas #MembangunIndonesia #IDF2022 #IndustriMaju #IndustriMasaDepan #Reindustrialisasi

No comments:

Post a Comment