@luccayg A whisper of grace, a bloom of strength. Biyan Spring/Summer 2026 celebrates quiet power in every stitch. Stepping into A Chromatic Reverie, a poetic journey through color and texture, unfolding like an unforgettable dream. ✨💜
♬ Drama - CTM
@luccayg Biyan Spring/Summer 2026, A Chromatic Reverie ✨
♬ original sound - dylansmovin
Begitu musik pertama mengalun, rasanya waktu ikut melambat. Satu per satu, siluet karya Biyan Wanaatmadja muncul dari balik tirai, membawa penonton masuk ke dalam A Chromatic Reverie, mimpi yang dituangkan lewat warna.
Warna jadi bahasa utama koleksi ini. Ungu lembut, kuning saffron, zamrud pekat, sampai biru navy saling “berbicara” di atas kain, menciptakan suasana yang berganti antara tenang dan dramatis. Benang emas yang mengalir di beberapa tampilan terasa seperti “alur waktu,” menghubungkan akar tradisi dengan sentuhan modern.
Bahan yang digunakan pun beragam: sutra yang mengilap, velvet mewah, tafetta, sampai lamé jacquard bertekstur. Biyan memadukannya dengan presisi, lengkap dengan bordir tangan, kristal, makrame, hingga hiasan logam, sehingga setiap karya terasa seperti perhiasan yang bisa dipakai.
Koleksi ini juga bermain dengan bentuk. Ada potongan berstruktur tegas, ada drapery lembut yang mengalun mengikuti langkah model. Sentuhan modern pada sarung dan beskap menunjukkan bagaimana warisan Nusantara bisa diceritakan kembali dengan bahasa desain masa kini.
Aksesori seperti kalung medali besar, bros antik, tas berhias payet, dan syal sutra bukan sekadar pelengkap. Mereka adalah “penjaga cerita,” menyampaikan makna personal sekaligus memperkuat narasi visual koleksi.
A Chromatic Reverie adalah perjalanan emosional yang menghubungkan tradisi, estetika, dan ekspresi pribadi. Lewat koleksi ini, Biyan menegaskan bahwa busana bukan sekadar tren, tapi cara untuk menghidupkan kembali nilai-nilai warisan, sambil tetap relevan dengan zaman sekarang.
No comments:
Post a Comment