"Sebuah Interpretasi mode tentang kisah sebuah kebenaran pada tahun 1421"
Sesaat memasuki area Room B kita akan disuguhi pemandangan
sepasang hiolo -tempat meletakkan dupa yang dibakar- yang diletakkan begitu manis di atas panggung
menjadi gerbang bagi deretan anggun 22 koleksi kebaya Era Soekamto dalam
perhelatan tahunan IPMI Trend Show 2014 di Skenoo Hall Gandaria City. Peragaan bertajuk 1421 yang terinspirasi dari buku karangan
Gavin Menzies, merupakan penerjemahan sebuah imaji dari penelusuran jalur
perdagangan legendaris lintas benua yang memudarkan waktu, tempat, negara serta
ras. Era Soekamto membawa kita mengarungi keindahan perjalanan sejarah dalam
dimensi 2014 dan menyingkap kekayaan kultur dari berbagai penjuru dunia seperti
Cina, Majapahit (Jawa), dan Eropa melalui aliran Renaissance. Jangan bayangkan
sebuah koleksi yang begitu rumit, justru tema membaur tiga budaya yang cukup
berat ini diterjemahkan sederhana, mengalir tenang dalam nuansa yang ringan, modern dan ready to wear.
Perlahan satu demi satu model berjalan di atas pentas dalam
suasana perjalanan sejarah yang dibangun dengan music score asli hasil
kerjasama dengan pemusik muda New Young Boys dan music director Tasya. Tampilan
pertama kebaya kutubaru hadir dalam warna krem dengan belahan pada bagian
lengan yang tampak seperti cape berbahan ringan yang melayang menjuntai sampai
bawah, diberi sentuhan obi yang mengikat bawahan kain batik yang menjadi rok selutut dengan draperi sehingga memperkaya tampilan
pada bagian depan yang begitu cantik. Kebaya kartini tanpa lengan dihadirkan
dalam warna rustic silver dengan bawahan batik megamendung warna cokelat yang
lembut dengan masih bermain pada obi dan draperi. Gaun panjang merah dengan
aplikasi lipatan origami pada bagian dada kemudian diberi obi hitam motif warna
emas dan belahan rok sampai yang memiliki belahan sampai bawah memperkaya
koleksi perjalanan sejarah milik Era Soekamto yang begitu indah dipandang.
Koleksi kali ini
diperkaya oleh aneka kain batik dengan corak Megamendung, Nogo dan Vas Cino
milik Iwan Tirta Private Collection. Pada jajaran aksesories Era soekamto
bekerjasama dengan Rinaldy A. Yunardi yang telah berhasil mengawinkan tiga
elemen budaya yang muncul dalam warna emas berkarat dan perak berkarat dan diperkaya aneka bebatuan yang diaplikasikan pada kalung
yang besar dengan ukiran-ukiran khas Cina. Tatanan rambut yang dikepang hadir
begitu sederhana namun kaya akan kejutan apabila melihat lebih teliti lagi
terdapat dupa yang diselipkan pada ikatan rambut memberikan efek asap dalam
drama totalitas perjalanan dunia.
(Foto Dok. Lucca Yoga & Marsela Christie)
No comments:
Post a Comment