Saturday, April 13, 2024

Hujan dan Aroma: Cerita dari Rumah Atsiri

 


Kadang, perjalanan yang paling berkesan bukan yang penuh aktivitas, tapi justru yang memberi ruang untuk diam dan menikmati momen. Itulah yang saya rasakan saat berkunjung ke Rumah Atsiri di Tawangmangu bersama keluarga kecil saya, di tengah hujan dan waktu yang berjalan lebih lambat dari biasanya.

Kami tiba di Rumah Atsiri saat langit mulai menggelap. Udara sejuk khas pegunungan langsung menyambut. Aroma tanaman atsiri yang samar-samar tercium membuat suasana terasa tenang. Tapi belum sempat menjelajah taman atau museum, hujan turun. Bukan gerimis, tapi hujan deras yang membuat kami harus segera mencari tempat berteduh.

Kami akhirnya memutuskan untuk menunggu di restorannya. Dan ternyata, itu bukan keputusan yang buruk. Restoran Rumah Atsiri bukan hanya tempat makan, ia adalah ruang yang hangat, estetik, dan penuh aroma rempah yang menenangkan.

Kami duduk di dekat jendela besar, memandangi taman bunga marigold yang basah oleh hujan. Di luar, tetesan air jatuh di antara pohon pinus dan bunga marigold. Di dalam, kami memesan teh jahe hangat dan camilan ringan. Rasanya seperti sedang berada di dunia kecil yang tenang, jauh dari hiruk pikuk.

Sambil menunggu hujan reda, kami mengobrol ringan. Tentang pekerjaan, tentang hidup, tentang hal-hal kecil yang biasanya terlewat. Ada sesuatu yang menyenangkan dari menunggu tanpa terburu-buru. Mungkin karena tempatnya yang mendukung, atau mungkin karena hujan memang punya cara sendiri untuk membuat kita lebih hadir.

Aroma dari diffuser di sudut ruangan, suara hujan di atap kaca, dan rasa hangat dari teh jahe yang kami pesan, semuanya berpadu jadi pengalaman yang sederhana tapi membekas.

Ketika hujan akhirnya reda, kami keluar dan berjalan pelan-pelan di taman. Tapi rasanya, bagian terbaik dari kunjungan ini bukan saat menjelajah, melainkan saat menunggu. Karena di situlah kami benar-benar menikmati suasana, tanpa agenda, tanpa ekspektasi.

Rumah Atsiri mengajarkan satu hal penting: bahwa kadang, momen paling berharga justru datang saat kita tidak merencanakannya.


Area taman bunga marigold.

Kiri: Nasi Goreng Atsiri, Kanan:Strawberry Creamcheese

Lemongrass Ginger

Area Suvenir


No comments:

Post a Comment