Bali selalu punya cara untuk membuat siapa pun jatuh cinta. Tapi di antara hiruk pikuk destinasi populer, saya menemukan satu tempat yang menawarkan sesuatu yang berbeda, Nadi Nature Bali Resort. Sebuah tempat yang tidak hanya menyuguhkan keindahan alam, tapi juga kenyamanan yang terasa tulus dan membumi.
Perjalanan menuju Nadi Bali Resort membawa saya melewati jalan kecil yang dikelilingi sawah dan pepohonan tropis. Terletak di kaki tiga gunung megah, Nadi Bali menawarkan pelarian sejati ke dalam keindahan Bali yang masih alami. Begitu sampai, suasana langsung berubah. Udara terasa lebih segar, suara alam lebih dominan daripada suara kendaraan, dan senyum staf menyambut dengan hangat. Rasanya seperti masuk ke dunia yang lebih pelan, lebih tenang. Air terjun yang lembut mengalir di antara area resort, bermuara ke sungai yang tenang dan menciptakan harmoni yang menenangkan, sempurna untuk beristirahat dan memulihkan diri.
Saya memesan kamar tipe Stream Tent yang terletak di atas pertemuan dua sungai. Dari dalam kamar terdengar suara air yang mengalir yang membuat pikiran menjadi tenang. Kamarnya tidak mewah berlebihan, tapi justru itu yang membuatnya nyaman. Interiornya didominasi kayu dan elemen alam, dengan jendela besar yang menghadap ke taman hijau. Setiap pagi, cahaya matahari masuk perlahan, membangunkan dengan cara yang sangat lembut. Di malam hari, suara jangkrik dan angin malam menjadi pengantar tidur yang sempurna.
Di Nadi, tidak ada tekanan untuk “melakukan banyak hal”. Tapi justru itu yang membuat pengalaman di sini terasa istimewa. Saya menghabiskan waktu dengan berjalan kaki di sekitar taman, perkebunan, dan peternakan. Semua aktivitas terasa alami, tidak dibuat-buat, dan benar-benar membantu untuk reconnect dengan diri sendiri.
Salah satu highlight dari pengalaman menginap di sini adalah makanannya. Restoran yang diberi nama Nadi Farm Café yang terletak di tengah kebun permakultur dan dikelilingi oleh taman yang bisa langsung dipanen. Kafe ini menggunakan hasil tani alami dari kebun Nadi sendiri dan juga dari petani lokal di sekitar, menciptakan menu yang lezat dengan jejak karbon yang rendah. Beberapa menu yang saya coba:
- Nadi Nasi Goreng (v), nasi merah Jatiluwih yang ditumis dengan sayuran lokal, disajikan dengan acar, sambal goreng, bakwan jagung, dan kerupuk.
- Homemade Pumpkin Soup (v, gf), sup labu lokal yang lembut dengan krim kelapa, disajikan bersama papadum renyah.
- Crispy Chicken Burger Crumbed, schnitzel ayam yang digoreng renyah dengan kol segar dan saus spesial buatan sendiri, disajikan dalam roti burger dengan kentang berbumbu.
- Crispy Oyster Mushrooms (v), jamur tiram goreng dengan taburan garam herbal, disajikan dengan saus barbeque rahasia Nadi Bali.
- Guiltless French Toast (v, gf), roti biji-bijian yang direndam dalam custard vanila tanpa telur, disajikan dengan selai stroberi buatan sendiri, sirup aren, taburan granola, stroberi segar, herba, dan yoghurt kelapa
Setiap hidangan disajikan dengan penuh perhatian, dan terasa
seperti dibuat dengan cinta.
No comments:
Post a Comment